Pop Culture dalam Budaya Global
Dewasa ini banyak sekali ditayangkan berbagai jenis reality show di berbagai stasiun televisi ,mulai dari reality show yang bersifat komedi hingga kontes pencarian bakat yang populer sekitar tahun 2002-2004.Saat ini ang paling populer adalah kontes pencarian bakat dalam bidang tarik suara dimana peserta kontes diambil dari masyarakat awam yang memiliki talenta dalam menyanyi.Dari sekian banyak peserta dipilih peserta yang terbaik untuk menjadi sosok idola yang baru yang dipilih melalui voting yang didapat dari SMS atau telephon.Contoh kontes pencarian bakat seperti inin di Indonesia adalah AFI ,Indonesian Idol ,KDI ,Kondang In,Ajang Boyband dan lain sebagainya.Diantara kontes-kontes ini yang paling menyedot perhatian khalayak adalah Indonesian Idol dan AFI.Indonesian Idol dan AFI diadopsi dari reality show luar negeri.AFI diadopsi dari Meksiko ,sedangkan Indonesian Idol diadopsi dari Pop Idol yang disiarkan di Inggris.Pop Idol tidak hanya diadopsi oleh Indonesia dengan judul Indonesian Idol ,tetapi juga oleh negara-negara lain seperti di Amerika dengan judul American Idol ,Australia dengan judul Australian Idol dan lain-lain.Pemeneng dari masing-masing negara dilombakan dalam World Idol.
Bentuk penyeragaman atau globalisasi itu sendiri akan melahirkan kebudayaan baru yang populer dengan sebutan neo globalisme dimana suatu daerah mengadopsi budaya daerah lain dan terbentuklah kebudayaan baru dari akulturasi kebudayaan yang lama.Contohnya adalah budaya pop Asia (Asian pop culture), yang mulai bergerak menggerogoti bukan hanya anak muda Asia sendiri, tapi juga para anak muda belahan dunia lainnya.Dengan diterimanya film, para aktor, sutradara Asia di Hollywood; atau makin dikaguminya rancangan para desainer Asia plus nuansa-nuansa etniknya di Paris-New York-Milan fashion.Asian pop culture ini membentuk suatu cara /gaya hidup remaja-remaja yang hampir sama di berbagai negara-negara di Asia.Sekarang kita dapat lihat hampir tidak ada perbedaan dalam cara berpakaina artis-artis Taiwan,China,korea,dan Jepang.Kita juga dapat lihat hampir tidak ada bedanya dalam cara pengemasan dinetron di Asia.Ini menunjukan secara tidak langsung adalah proses penyeragaman budaya dimana penyeragaman itu sendiri merupakan karakteristik dari globalisasi.
1. Pop Culture sebagai kebutuhan manusia akan hiburan Budaya pop culture sering disebut budaya populer mulai berkembang sejak dasawarasa 1920-an ke atas.Dasawarsa 1920-an dan 1930-an merupakan titik balik penting dalam kajian dan evaluasi budaya populer (Strinati:4) dimulai dari munculnya sinema dan radio produksi massal dan konsumsi kebudayaan ,bangkitnya fasisme dan kematangan demokrasi liberal di sejumlah negara barat ,semuanya memainkan peran dan memunculkan perdebatan atas budaya massa.Selain itu perubahan sosial lainnya dihasilkan oleh kemajuan industri .Perkenalan masyarakat industri dan pergeseran pola hidup modern tersebut menjadi bagian budaya jam kerja dan waktu libur.(dikutip dari menjamu popularitas oleh bimo nugroho)dengan adanya hal tersebut justru membuka peluang lain yaitu : hiburan .
Hiburan menjadi suatu kebutuhan bagi kebanyakan masyarakat .Dimulai dari pertunjukan panggung seperti theater samapi ditemukannya teknologi radio dan televisi tang dapat menampilkan hiburan dengan segala kemudahannya dan dapat dinikmati secara personal.
Dengan begitu pesatnya perkembangan hiburan ,produk-produk hiburan sekarang menjadi lebih sering mudah didapatkan .Artis-artis Instan mucul dengan cara memperebutkan popularitas yang diperlombakan , seperti ajang pencarian bakat lewat Indonesian Idol,AFI ,KDI dan lainnya.Tyangan tayangn seperti itu ternyata laku dijual di pasaran .terbangun dari kebutuhan menghibur ,ikon,idola,serta rasa dihibur lengkap memenuhi kebutuhan manusia yang paling mendasar .Perkembangan industri hibururan menajdi bisnis yang selalu hidup di masyarakat.
2. Dampak Globalisasi di Asia : Asian Pop Culture
Asian pop culture yang sekarang lagi ramai ini memang merupakan hasil penyerapan anak-anak muda Asia di berbagai negara Asia, terhadap pengaruh Barat. Pengaruh tersebut masuk dan diterima lewat banyak jalur informasi: TV, musik, film layar lebar, Internet, sampai buku.Begitu derasnya informasi-informasi tersebut sehinga sadar atau tidak sadar, lama-lama bisa dijadikan bahan dasar dalam membangun cara berpikir kita.Sebuah bentuk kenyataan sehari-hari yang khas Asia bisa dipastikan sangat berbeda dengan kehidupan di Barat. Bukan hanya soal kehidupan kota besar yang penuh gedung-gedung pencakar langit seperti di New York, tapi juga ke soal hubungan antarmanusia, keluarga, orientasi hidup, dan sebagainya.
Bentuk dan nilai-nilai yang mendasari hubungan pertemanan, keluarga, sampai soal pacaran di Asia, berbeda dengan gaya Barat yang mungkin jauh lebih bebas dan terbuka. Ini sah saja terjadi karena negara-negara di Asia memang sudah lebih dulu punya budaya warisan yang telah berkembang dan berakar kuat di masyarakatnya. Bentuk-bentuk budaya ini tidak bisa dalam waktu sekejap berubah. Paling yang terjadi hanya bentuk-bentuk asimilasi alias perkawinan budaya antara budaya khas Asia dengan pengaruh Barat tersebut. Proses itulah yang terjadi di antara anak muda Asia ketika berhadapan dengan pengaruh budaya Barat. Hasilnya adalah berbagai bentuk budaya baru yang khas anak muda Asia. Baik di tingkat pemikiran, seperti bentuk hubungan pertemanan, demokratisasi pada hubungan antar-anggota sebuah keluarga, sampai ke gaya pacaran yang lebih terbuka tapi masih hati-hati dengan paham seks bebas. Maupun di tingkat yang lebih nyata, seperti mewujudkan ide-ide kreatif khas anak muda Asia di berbagai bidang, antara lain seni dan industri hiburan (film, serial TV, musik, dan sebagainya).
3. Representasi dari Pop Culture salah satunya adalah kontes idol Demam Idol di berbgai negara merupakan gambaran tepat dari sebuah proses globalisasi di bidang hiburan .Pada kenyataannya globalisasi semakin mengarah pada bentuk Imperialisme budaya (cultural imperialism) barat terhadap budaya-budaya lain.(Adrian Husaini dalam swaramuslim.net).
Kontes Idol di seluruh dunia pada dasaranya diadopsi dari reality show tentang kontes pencarian bakat di Inggris bernama Pop Idol yang diciptakan oleh Simon Cowell yang kemudian booming di Amerika dengan nama American Idol.American Idol ditayangkan oleh Fox Television yang merupakan bagian dari Fox Entertainment Group Inc.yang dikendalikan oleh News Corp. milik Rupert Murdoch.
Dari hegemoni Amerika dalam dunia hiburan dan pembentukan budaya global ini dapat dikatakan sebagai satu bentuk penyebaran budaya kultural Amerika.karena pada dasaranya Amerika adalah negara maju dan negara adikuasa yang pengaruhnya hampir menyebar ke seluruh dunia.Dalam hal ini Amerika dengan kekuatan medianya mendominasi pembentkan budaya global.
Definisi dari globalisasi itu sendiri adalah sebuah proses menjadi global sehingga mendunia ,yang mendunia dalam hal in adalah acara televisi yang pada akhirnya akan mempengaruhi gaya hidup ,terutama pada remaja di dunia.Banyak remaja yang menggilai pujaanya yaitu idola baru yang menjadi pemenang kontes pencarian bakat dan ditunjukan dengan perilaku mengoleksi album ,foto ,tandatangan ,lalu meniru model cara berpakaiannnya.Jika kontes American Idol ditayangkan di dunia membuat para remaja yang menontonnya mengimitasi perilaku atau gaya berpakaian idolanya ,meka secara tidak langsung Amerika menanamkan pahamnya kepada dunia.Ini merupakan salah satu dari bentuk penyeragaman ,disamping penyeragaman kontes idol itu sendiri.
Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi adalah konsep penyatuan global /mendunia sehingga konsep ini memumgkinkan keterbukaan ,kesamaan,dan kebebasan berkomunikasi diantara negara-negara maju dengan negara-negara berkembang.Namun yang terjadi adalah negara-negara berkembang selalu meniru gaya hidup yang sudah ada terlebih dahulu di negara-negara maju.Dengan kata lain negara-negara berkembang menjadi sasaran negara-negara maju dalam prose perluasan budayanya.Bisa kita lihat bahwa Amerika sebagai negara maju di Barat membawa pengaruh yang kuat dalm cara berpakaian ,jenis musik dan gaya hisup remaja-remaja di dunia.Di Asia juga dapat kita lihat bahwa Jepang sebagai negara maju di Asia adalah salah satu negara yang menciptakan Asian pop culture yang belakangan ini sedang digandrungi oleh remaja-remaja di kawasan Asia termasuk Indonesia.
Dapat disimpulkan di sini bahwa sebenaranya pop culture muncul dari kebutuhan manusia yang mendasar yakni kebutuhan akan hiburan.Hiburan kemudian dijadikan sebagai ajang bisnis di kalangan para pemilik modal.Amerika yang dirasakan merupakan negara yang memunculkan budaya pop bersistem kapital.Artis dan musisi adalah du komoditas penting dalam budaya pop.Sedangkan peran media massa dalam hal ini adalah alat yang memperluas penanaman pop culture dan budaya popular di hadapan audience nya.Dengan demikian muncul beragam variasi dan versi budaya pop di seluruh dunia.
Tayangan tyangan lokal di tahun 2004 yang kental dengan budaya pop baru nya seperti AFI,Indonesian Idol ,KDI,Kondang In.sampai Ajang BOY band yang baru-baru ini diadakan oleh TPI .Ini merupakan budaya pop kapital yang tentu saja dibuat oleh para pemilik modal.Mereka memperoleh keuntunagan lewat SMS premium , iklan ,dan jumlah pemirsa yang terus bertambah .Acara seperti ini akan terus bermunculan dan pengaruh globalisasi akan terus menyebar di seluruh dunia dengan berbagai versi barunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar