Kamis, 18 Juni 2015

Merayakan Kebebasan...

Setelah diculik dan disandera selama 13 hari, lalu akhirnya dilepaskan, juru kamera berita Selandia Baru, Olaf Wiig, sambil tersenyum lebar berkata: "Kini saya merasa lebih hidup dibandingkan sepanjang hidup saya yang lalu." Untuk beberapa alasan yang sulit dimengerti, dibebaskan ternyata lebih menggembirkan dari hidup bebas.

Untuk mereka yang menikmati kebebasan setiap hari, sukacita Olaf merupakan peringatan yang baik tentang bagaimana kita yang begitu mudah melupakan betapa kita diberkati. Hal ini juga berlaku dalam hidup rohani. Siapa pun diantara kita yang sudah lama hidup menjadi orang Kristiani sering lupa bagaimana rasanya menjadi hamba dosa. Kita dapat berpuas diri bahkan menjadi kurang bersyukur. Namun, Allah mengirimkan peringatan melalui seseorang yang baru bertobat. Ia dengan sukacita memberi kesaksian yang menggugah tentang apa yang sudah Allah lakukan di dalam hidunya. Dan, kesaksian itu sekali lagi mengingatkan kita tentang sukacita yang kita rasakan saat kita dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut (Roma 8:2).

Apabila kebebasan telah menjadi hal yang biasa bagi anda, atau bila anda cenderung memusatkan perhatian pada apa yang tidak dapat anda lakukan, pikirkanlah hal ini: anda bukan hanya tidak lagi menjadi hamba dosa, tetapi anda juga dibebaskan agar menjadi kudus dan menikmati hidup kekal di dalam Kristus Yesus (Roma 6:22).

Rayakan kebebasan anda di dalam Kristus dengan menyediakan waktu untuk mengucap syukur kepada Allah atas hal-hal yang dapat dan bebas anda lakukan sebagai pelayan-Nya. Tuhan menolong kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar