Pertolongan Pertama: Kiat Berkencan yang Aman bagi Remaja

Sandi Pagalla
1,547 views | 0 shares
- Hanya ada satu hal yang lebih buruk dari memiliki anak remaja putri yang menelpon untuk mengatakan bahwa dia telah dikasari atau dianiaya. Artikel ini dimaksudkan untuk memulai pembicaraan sambil menyediakan ide untuk mencegah anak remaja berkencan dengan kekerasan. Saya harap Anda membacanya dan membagikan informasi ini dengan anak remaja Anda dan mulai pembicaraan.
Anak remaja yang menjadi korban kekerasan dalam berkencan biasanya takut menelepon orang tua mereka. Sebagai seorang pengacara, saya bertemu anak remaja setelah mereka terluka. Kami punya banyak pembahasan mengenai mengapa mereka tidak mau menelepon orang tua mereka. Sering kali, mereka habis minum-minuman keras, dengan orang yang orang tua mereka tidak sukai atau melakukan sesuatu yang orang tua mereka tidak setujui. Jadi mereka duduk saja, lebam, berdarah, dan babak belur, masa kanak-kanak mereka direnggut dan mengatakan hal-hal seperti jangan telepon atau beritahu ibu saya karena dia akan marah karena saya minum minuman keras.
Biarkan anak remaja Anda tahu Anda ingin mereka menelepon untuk meminta bantuan. Berbicaralah dan biarkan putri Anda tahu bahwa Anda ingin mendengar dari mereka, tidak peduli apa pun yang telah dia lakukan. Biarkan dia tahu bahwa tidak ada satu pun yang akan menghalangi Anda dari mengasihi dia atau yang harus mereka takuti untuk meminta bantuan.
Stop kekerasan
Menurut studi tahun 2012 oleh Bonomi et al, lebih dari 60 persen remaja putra dan putri diserang secara fisik, biasanya oleh seseorang yang mereka kenal dan percayai. Ada banyak cara remaja dapat dilecehkan secara mental, emosi, fisik, seksual, dan oleh penguntit. Saya ingin membagikan informasi mengenai pelecehan fisik. Berikut adalah beberapa indikasi bahwa anak remaja Anda berkencan dengan seseorang yang akan melecehkan:
Kuasa dan kontrol
Itu mungkin seperti kecemburuan dan merasa tersanjung kepada anak remaja Anda. Pelaku pelecehan bisa marah jika anak remaja Anda berdansa dengan orang lain, berbicara dengan orang lain, pergi ke suatu tempat tanpa dia atau tidak menjawab telepon atau .
Pelecehan dengan emosi/kemarahan
Orang yang melakukan pelecehan biasanya merendahkan, menghina dan permainan pikiran yang membuat anak remaja Anda berpikir mereka gila. Mereka juga menggunakan publik untuk mempermalukan.
Isolasi
Orang yang melakukan pelecehan bisa mengontrol apa yang anak remaja Anda lakukan atas dasar rasa cemburu, manipulasi dan intimidasi. Terkadang ini bisa sesederhana dengan menangis jika dia berbicara dengan orang lain.
Ancaman dan intimidasi
Orang yang melakukan pelecehan bisa mengancam, dari pelecehan fisik kecil sampai menembak di sekolah. Awasi media sosial dan perhatikan tanda yang menunjukkan bahwa anak remaja Anda sedang diancam. Dengarkan chat di daring. Orang yang melakukan pelecehan bisa mengancam bunuh diri, jika anak remaja Anda meninggalkan dia. Ini adalah tindakan yang biasa dilakukan. Jika Anda mendengar ancaman bunuh diri, tanggapilah serius. Jika Anda tidak tahu yang harus dilakukan, hubungi pembimbing konseling sekolah, keluarga anak remaja tersebut atau penegak hukum. Jangan menunggu sampai esok, beberapa menit atau jam kemudian.
Tekanan anak remaja
Orang yang melakukan pelecehan bisa mengetahui secera detail mengenai anak remaja Anda dan mengancam untuk mengungkap rahasianya kepada teman dan teman sebaya lainnya. Sebagai contoh, mengetahui bahwa anak remaja Anda pernah mengalami masalah obat terlarang dan mengancam untuk menceritakannya kepada orang lain.
Kiat keamanan dasar:
Kencan berkelompok
Imbaulah anak remaja Anda dan teman-teman mereka untuk saling menjaga keselamatan mereka. Keamanan karena jumlah.
Jangan mengambil makanan atau minuman dari orang lain di pesta
Pemerkosaan karena obat terlarang adalah nyata dan dapat ditaruh di soda, makanan atau alkohol. Remaja yang menggunakan obat terlarang tidak selalu pingsan. Mereka bisa berjalan, berbicara dan bertingkah berbeda. Jika anak remaja Anda mengetahui seorang teman bertingkah aneh atau sadar tanpa ingat apa pun, panggilah bantuan dan langsung ke rumah sakit untuk perawatan medis. Reaksi dari pemerkosaan karena obat terlarang dapat menjadi ancaman seumur hidup.
Tetap berada di ruang publik
Anak remaja suka pergi ke jalan yang belum pernah mereka lalui. Tetaplah di terang dan keramaian. Sering kali, seseorang menawarkan rokok atau alkohol jika dia akan pergi ke tempat di mana tidak ada yang melihat. Ajari anak remaja Anda bahwa ini sama seperti orang asing yang menawarkan permen kepada anak kecil dan itulah tanda bahaya. Hindari pergi ke tempat tidur yang ada di pesta yang gaduh di mana tidak ada orang yang dapat mendengar Anda untuk memanggil bantuan.
Ketahuilah jalan keluar
Ajari anak remaja Anda untuk mengetahui di mana mereka berada dan hindari untuk berada di jalan buntu atau jebakan. Di tempat umum, hindari kamar tidur dan kamar mandi yang hanya memiliki satu pintu keluar.
Milikilah rencana kabur di sepatu Anda
Letakkan uang di sepatu anak remaja Anda dan pastikan dia memiliki telepon seluler. Jangan membiarkan anak remaja Anda ke 'dunia' tanpa dana darurat dan rute untuk kabur. Telepon seluler apa pun, bahkan tanpa jaringan, selama itu dalam kondisi menyala dapat menelepon panggilan darurat. Jagalah telepon Anda menyala dan dengarkan jika ada panggilan masuk.
Apa yang dapat orang tua lakukan:
Mengetahui di mana mereka
Kapan pun mungkin ketahuilah rencana ke mana anak remaja Anda akan pergi.
Milikilah waktu “panggil bala bantuan”
Pastikan anak Anda memberitahu Anda kapan tepatnya dia akan pulang. Jika anak remaja Anda tidak tiba di rumah tepat waktu, kadang-kadang hal buruk dapt terjadi dan Anda harusnya menelepon yang berwenang untuk bantuan.
Kenalilah anak remaja Anda
Tunggu dan cari tahulah dia secara emosi dan fisik ketika dia pulang ke rumah. Dia mungkin merasa terganggu namun dia akan tahu bahwa Anda peduli.
Pelajari lebih lanjut mengenai kekerasan dalam berkencan, buatlah rencana untuk medidik anak remaja Anda dan mulailah pembahasan. Bukalah pintu bagi anak remaja Anda untuk membekali dirinya dengan pengetahuan.
Diterjemahkan dan diadaptasi oleh Sandiakira L. Pagalla dari artikel asli "Safety first Safe dating tips for teens" karya Shannon Symonds.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar